Rabu, 05 November 2008

RENCANA STRATEGIS, ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT

TUGAS PERORANGAN
ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT
MANAJEMEN DAN PERENCANAAN STRATEGIS





DISUSUN OLEH :
DORIN MUTOIF
NIM : 0806384084

JUMAT, 10 Oktober 2008
Dosen : Arthur Ferdinand dr.MARS



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
2008


Konsep Manajemen Strategis

1. Pengertian Manajemen Strategis

Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata (Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV)
Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan akhirnya dapat memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.

2. Tantangan Manajemen Strategis
Memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan sebesar AT&T dan kecil seperti halnya sebuah toko. Menurut fakta hanya 2 dari 25 perusahaan industri besar di Amerika Serikat di tahun 1900 yang masih bertahan didalam persaingan bisnis (23 sisanya telah gagal, bergabung/merger dengan perusahaan lainnya atau tidak lagi memiliki skala yang relatif besar dibandingkan dengan pesaingnya).
Baru baru ini, Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwa hanya perusahaan paranoid yang dapat bertahan dan berhasil. Perusahaan-perusahaan ini menyadari bahwa keberhasilan saat ini tidak menjamin tingkat daya saing strategis dan laba diatas rata-rata dimasa mendatang. Karenanya perusahaan-perusahaan ini berusaha terus menerus untuk berkembang, sehingga tetap bersaing. Supaya dapat bersaing secara strategis dan memperoleh laba diatas rata-rata, perusahaan harus bisa bersaing dengan cara yang berbeda dengan kondisi sebelumnya.

3. Model Berbasis Sumber Daya
Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,18) mengatakan, terdapat beberapa model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input strategis bagi langkah suatu perusahaan, dan salah satu diantaranya adalah model berbasis sumber daya untuk profitabilitas tinggi (Gambar-3). Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan kemampuannya yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Model ini juga mengasumsikan bahwa sumber daya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan. Perbedaan dalam sumber daya, yang tidak mungkin didapatkan atau ditiru perusahaan lain, serta cara penggunaannya merupakan dasar keunggulan bersaing.
Sumber daya adalah input bagi proses produksi perusahaan, seperti barang, modal, kemampuan para pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber daya perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga katagori, yaitu modal fisik, sumber daya manusia dan organisasi.
Satu jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat menghasilkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya dapat menjadi sumber daya yang relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi lainnya (seperti pemasaran dan pekerjaan pegawai).

Model Berbasis Sumber Daya Untuk Profitabilitas Tinggi
Melalui kombinasi dan integrasi sekelompok sumber daya dapat mencapai keunggulan bersaing. Kemampuan adalah kapasitas sekumpulan sumber daya untuk secara integratif melakukan suatu tugas atau aktiivitas. Kemampuan adalah hasil dari suatu kelompok sumber daya terintegrasi. Tidak seluruh sumber daya dan kemampuan perusahaan memiliki potensi sebagai dasar keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Potensi ini direalisasikan apabila sumber daya dan kemampuan tersebut berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan. Sumber daya (istilah sumber daya juga mencakup kemampuan) adalah berharga hanya jika memungkinkan perusahaan menggunakan kesempatan dan/atau menetralisir ancaman dalam lingkungan eksternalnya; Sumber daya disebut langka apabila, jika ada, hanya dimiliki oleh sedikit pesaing yang ada maupun yang mungkin ada; Sumber daya disebut tak dapat ditiru apabila perusahaan lain tidak dapat memperolehnya; serta tidak dapat digantikan jika tidak memiliki equivalen yang strategis. Apabila kriteria-kriteria tersebut dipenuhi, sumber daya dan kemampuan menjadi kompetensi inti dan dapat berlaku sebagi dasar keunggulan bersaing perusahaan, daya saing strategis, dan kemampuannya untuk mendapat laba diatas rata-rata.
4. Tugas Ahli Strategi Yang Efektif
Kerja keras, analisis yang teliti dan akal sehat merupakan persyaratan keberhasilan seorang ahli strategi. Mantan CEO Apple Computer, John Scully, berusaha tidur satu jam disini dan disana. Dalam menggambarkan kenyataan kerja dalam tahun 1990an, Scully , menyarankan bahwa tidur sepanjang malam adalah ciri jaman agraria dan industrial kuno. “Orang tidak demikian lagi sekarang” katanya “Satu hari adalah 24 jam, bukan hanya jam 8 hingga jam 5”

Selain kerja keras, analisis yang menyeluruh dan akal sehat, ahli strategi yang efektif harus dapat berpikir dengan jernih dan melontarkan banyak pertanyaan. Efektifitas strategi mereka akan meningkat apabila mereka dapat menemukan cara bagi yang lain untuk berpikir dan bertanya mengenai apa yang dilakukan perusahaan dan mengapa. Tetapi khususnya, manajer puncak ditantang untuk “berpikir serius dan mendalam-mengenai tujuan organisasi yang mereka pimpin atau fungsi yang mereka lakukan, mengenai strategi, taktik, teknologi, system dan orang-orang yang diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Juga pertanyaan penting yang harus selalu ditanyakan. Melalui cara berpikir ini, ahli strategi bersama dengan yang lain, meningkatkan kemungkinan untuk mengidentifikasi ide yang inovatif. Apabila ide ini mengarah pada perkembangan kompetensi inti yang berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan, maka ide tersebut akan menjadi dasar untuk menggunakan peluang dalam lingkungan usaha mengejar daya saing strategis diperekonomian global.
Pekerjaan ahli strategi tidak sederhana, melainkan terdiri dari situasi keputusan yang tidak terlalu jelas-situasi dimana solusi yang paling efektif tidak dengan mudah dapat ditentukan. Bagaimanapun peluang yang ada dari jenis pekerjaan ini menarik. Pekerjaan ini menawarkan peluang yang menarik untuk berkhayal dan bereaksi. Kata-kata berikut diberikan sebagai saran oleh ayahnya kepada Steven J. Ross, mantan Chairman dan co-CEO Time-Warmer, menjelaskan menariknya ahli strategi: “Ada tiga katagori orang-orang yang pergi kekantor, menaruh kakinya diatas meja dan berkayal selama 12 jam; orang yang tiba pada jam 5 pagi dan bekerja 16 jam, tanpa berhenti sekalipun untuk berkhayal; dan orang yang mengangkat kakinya, berkhayal selama satu jam dan kemudian mengerjakan sesuatu mengenai khayalan tersebut” Ahli strategi memiliki peluang untuk berkhayal dan bertindak, dan yang paling efektif dalam memberikan pandangan (khayalan) untuk secara efektif membantu lainnya dalam menciptakan keunggulan bersaing perusahaan yang berkesinambungan.
Strategi berarti memilih secara sadar dan jelas tentang arah organisasi sehubungan dengan apa yang terjadi dalam lingkungan yang dinamis. Dengan situasi yang demikian, anda berada dalam posisi yang lebih baik untuk merespon secara aktif perubahan lingkungan yang terjadi.

Perencanaan Strategis adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan kejelasan arah dan tujuan suatu organisasi. Dalam perencanaan tersebut dilakukan analisis masalah, identifikasi potensi pemecahan masalah, dan menyusun program/proyek dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan strategis fokus pada pengembangan suatu visi yang luas dan strategistrategi spesifik berdasarkan analisis komprehensif terhadap keadaan/situasi (meliputi kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan) serta lingkungan (termasuk peluang-peluang dan kecendrungan-kecendungan atau “trends”) dan mengembangkan aksi/kegiatan yang memiliki dampak terhadap organisasi.
Perencanaan strategis adalah suatu proses kontinyu untuk memperbaiki kinerja (performance) organisasi/intansi/perusahaan dengan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan. Dalam proses perencanaan strategis ditentukan arah organisasi, kemana tujuannya, menilai kembali keadaan eksisting organisasi, dan mengembangkan pedekatan pelaksanaan kegiatan. Dengan konsisten memfokuskan perhatian pada visi dan tujuan yang lebih spesifik, perencanaan strategis menjadi alat untuk merespon atau tanggap terhadap perubahan lingkungan Menyadari pentingnya rencana strategi bagi suatu organisasi, maka orang-orang yang terlibat dalam prosesnya meliputi, pimpinan organisasi/institusi di semua tingkat/level (eselon), tenaga professional, straf administrasi, termasuk mitra eksternal atau para pemangku kepentingan (stakeholders) bersama-sama dalam mengembangkan arah (sense of direction) dan mengidentifikasi prioritas isuisu/
masalah atu persoalan akan diselesaikan. Dengan kata lain pengembangan visi, misi, maksud (goal) dan tujuan (objective) yang akan dicapai merupakan konsensus bersama atau “sharing” dari semua yang terlibat dalam proses perencanaan strategis.

Perencanaan strategis dapat dilihat sebagai suatu proses kontinyu untuk memperbaiki kinerja organisasi/instansi dengan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan. Dalam perencanaan strategis ditentukan arah organisasi, kemana tujuannya, menilai kembali keadaan eksisting dan mengembangkan pedekatan pelaksanaan kegiatan melalui analisis komprehensif terhadap keadaan lingkungan internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) dan mengembangkan kegiatan yang memiliki dampak terhadap organisasi.


Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan dirancang secara konseptual, analisis, realistis, rasional, dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program. Dengan kata lain, strategi berarti memilih secara sadar dan jelas tentang arah organisasi sehubungan dengan apa yang terjadi dalam lingkungan yang dinamis. Elemen-elemen dari strategi adalah 4 :

1. Membuat proposisi (dengan nilai-nilai tertentu) dibandingkan dengan saingan-saingan anda.
2. Melaksanakan kegiatan yang dipersiapkan secara sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan masyarakat.
3. Fokus pada kegiatan-kegiatan (yang dapat dipadukan) dan memperkuat antara satu dengan lainnya.
4. Lakukan perbaikan secara kontinyu di dalam organisasi sesuai visi dan misi yang diemban.

C. Apa yang dimaksud dengan Rencana Strategis?

Rencana strategi adalah suatu alat manajemen (management tool) yang bertujuan
membantu organisasi membuat rencana masa depan. Rencana strategi dapat dilihat sebagai formulasi secara komprehensif (menyeluruh) atau “roadmap” yang menjelaskan bagaimana usaha-usaha dilakukan untuk mencapai tujuan melalui penerapan strategi-strategi yang dipilih.
Berdasarkan lingkup/skopnya maka Rencana Strategis membantu anda mengidentifikasi kondisi organisasi sekarang dan menentukan arah yang akan dituju. Dengan berpedoman pada Rencana strategis suatu organisasi melaksanakan kegiatannya secara sistimatis untuk mencapai tujuan (objective) dan sasaran (goal) yang didasarkan pada visi, misi, dan nilai-nilai (values) yang dianut sebagai hasil konsesus semua komponen-komponen manajemen organisasi.Dikutip dari Buku “Building Communities: Together. Strategisn Planning Guide. Diterbitkan oleh The mpowerment Zone/Enterprise Community (EZ/EC) Initiative. Wasghington DC. 1998. Elizabeth Frizsell, Mary O’Brien, dan Lynda Arnold.. Strategic Planning for Child Welfare Agencies. National Child Welfare Resource Center for Organizational Improvement Edmund S. Muskie School of Public Service. University of Southern Maine. USA, Portland Maine. 2004

Ringkasnya Perencanaan Strategis adalah suatu usaha disiplin yang menghasilkan keputusan-keputusan dan aksi-aksi fundamental yang mengarahkan dan memandu pencapaian tujuan dan sasaran, bagaimana mengerjakan, siapa yang mengerjakan, dan bagaimana menghadapi perubahan. Dalam konteks penyusunan Rencana Strategi (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), rancangan Renstra-SKPD disusun berpedoman pada rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah. Seperti dikemukakan dalam Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah bahwa dalam upaya mendapatkan RPJM Daerah yang dapat mengantisipasi kebutuhan pembangunan daerah dalam jangka waktu lima tahunan, maka penyusunannya perlu dilakukan secara komprehensif dan lintas pemangku kepentingan (stakeholder) pembangunan. Untuk itu dilaksanakan tahapan penyusunan RPJM Daerah sebagai berikut:
Pertama, Penyiapan rancangan awal RPJM Daerah. Kegiatan ini dibutuhkan guna mendapatkan gambaran awal dari jabaran visi, misi, dan program Kepala daerah terpilih.
Kedua, penyiapan rencangan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah (rancngan Renstra-SKPD) yang dilakukan oleh seluruh SKPD. Penyusunan rancangan Renstra-SKPD bertujuan untuk merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, agar selaras dengan program prioritas Kepala Daerah terpilih.
Ketiga, Penyusunan rancangan RPJM Daerah. Tahap ini merupakan upaya mengintegrasikan rancangan awal RPJM Daerah dengan rancangan Renstra- SKPD, yang menghasilkan rancangan RPJM Daerah. Perlu diperhatikan bahwa barangkali anda berpikir bahwa saya (anda) punya suatu buku rencana bisnis (business plan) yang sangat baik, dan saya akan gunakan buku tersebut menyusun rencana strategis organisasi. Ingat konsep rencana bisnis tidak sama dengan konsep rencana strategis.

D. Kenapa Rencana Strategis Dibuat

Ada delapan manfaat kenapa Rencana Strategis dibuat. Karena banyak manfaat
tersebut adalah :

1. Memungkin membuat rencana untuk perubahan sebagai respon terhadap makin kompleksnya lingkungan.
Misalnya, sebagai akibat terjadi perubahaan dinamis lingkungan dan masyarakat, maka tuntutan pelayanan dan/atau kebutuhan makin meningkat, sementara itu sumberdaya semakin menurun. Rencana Strategis mengantisipasi dan/atau proaktif terhadap perubahan dan kecendrungan, serta tuntutan kebutuhan.


2. Rencana Strategi sebagai alat penting manajerial suatu organisasi.
Setiap tahun organisasi dituntut mencapai tujuan dan menyempurnakan hasil (outcome) yang dicapai. Dalam banyak hal untuk mendapatkan dana/anggaran tergantung pada perbaikan hasil. Dengan kata lain, setiap organisasi harus fokus, bagaimana bekerja efisien dan efektif. Rencana Strategis memungkin organisasi mengembang suatu system yang secara kontinyu melalukan perbaikan pada semua level manajemen.

3. Identifikasi kapasitas organisasi.
Ketika orang berpikir tentang perencanaan strategis, mereka cendrung berpikir bahwa kegiatan semata-mata berorientasi ke masa depan. Namun, Perencanaan Strategis juga berguna untuk identifikasi keadaan sekarang. Membuat rencana membutuhkan banyak waktu untuk berpikir menilai dalam situasi mana organisasi sekarang ini. Dalam proses itu akan diperoleh wawasan yang lebih luas, bagaimana bekerja secara benar, dan menilai apa kekuatan dan kelemahan organisasi.

4. Memfokuskan organisasi pada masa depan.
Perencanaan Strategis dapat juga menolong menentukan arah terbaik untuk masa depan organisasi. Perencanaan Strategis melibatkan usaha disiplin membantu mempertajam dan
memandu menentukan bagaimana keadaan organisasi, apa dan kenapa dikerjakan. Perencanaan Strategis membantu mendapatkan informasi dalam skala besar, eksplor alternatif-alternatif, dan menghadapi implikasi-implikasi masa depan dengan keputusan sekarang.
5. Perencaan Strategis promosi komunikasi.
Perencanaan strategis membuat orang-orang yang miliki tujuan yang sama berkumpul,: merencanakan masa depan organisasi. Adalah suatu pengambilan keputusan yang sulit dengan orang-orang yang berbeda dan memiliki visi yang berbeda terhadap masa depan. Perencanaan strategis memfasilitasi dan partisipasi serta komunikasi yang lebih baik, mengakomodasi tata nilai dan keinginan yang berbeda, dan mencari pengambilan keputusan secara bertahap.

6. Memudahkan penerimaan (adaptable).
Walaupun perencanaan strategis memerlukan pendekatan jangka panjang, tetapi juga menggunakan metode untuk menentukan kemajuan dan akses kebenaran rencana (validity) serta mempertahankan fleksibilitas rencana. Rencana dapat dikaji kembali atau
disesuaikan dan/atau respon terhadap perubahan-perubahan keadaan dan mengambil keuntungan dari timbulnya peluang-peluang. Rencana strategis mengatur target kinerja, cara-cara kerjasama mengecek kemajuan, membantu membuat prioritas-prioritas, dan menyediakan pedoman untuk kegiatan yang sedang berlangsung, rencana modal dan penganggaran.

7. Penting untuk mendukung klien.
Perencanaan Strategis menentukan hal-hal yang diperlukan organisasi untuk memenuhi harapan-harapan orang-orang penerima manfaat. Proses perencanaan strategis memungkinkan anda melakukan identifikasi klien dan para pemangku kepentingan (stakeholder) dan terhadap kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan mereka.

8. Penting untuk dukungan dana.
Banyak sumber-sumber pendanaan secara kuat mendukung perencanaan strategis untuk mendapatkan kucuran dana secara kontinyu yang meliputi sumber-sumber dana dari pemerintah dan bantuan dari Lembaga Bantuan International . Banyak organisasi publik dan Negara Donor (Lembaga Bantuan International) mensyaratkan adanya perencanaan strategis sebagai bagian dari aplikasi permintaan dana atau bantuan hiba (grant).

E. Apa yang dimaksud dengan Proses Perencanaan Strategis?

Untuk menyusun atau membuat rencana strategis, anda perlu akan melakukan suatu proses yang terdiri dari serangkaian tahap-tahap kegiatan dimana rangkaian tersebut dinamakan proses perencanaan strategis. Banyak nama atau istilah yang umum digunakan orang dalam rangkaian atau tahap-rahap kegiatan-kegiatan tersebut. Terkadang digunakan digunakan tahapan yang berbeda. Tetapi pada prinsipnya ada tahap yang tidak boleh tidak ada dalam proses perencanaan strategis, yaitu: tahap identifikasi isu-isu penting melalui analisis masalah; penentuan tujuan dan saran; perumusan visi, misi, program, dan strategi. Perencanaan strategis memberikan kejelasan kepada tentang apa yang sebenarnya anda mau capai dan bagaimana bagaimana mencapainya. Perencanaan strategis menyediakan gambaran besar dari apa yang Anda kerjakan dan kemana tujuan Anda.

Sebagai ilustrasi dari tahap-tahap yang dilalui dalam proses, maka disajikan
beberapa pertanyaan yang perlu anda pikir jawabannnya.
1. Apa visi dan misi kita ?
2. Apa tujuan dan sasaran kita?
3. Bagaimana cara kita untuk mencapai tujuan ?
4. Apa kapasitas yang kita miliki/apa yang dapat kita kerjakan?
5. Persoalan-persoalan apa yang kita mau selesaikan?
6. Isu-isu kritis mana saja yang kita harus respon?
7. Apa strategi kita untuk menyelesaikan persoalan dan isu kritis?


Metode
Strategi adalah cara/aturan dan pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran. Stratregi diperlukan untuk memperjelas arah dan tujuan pencapaian program atau implementasinya. Strategi merupakan alat penghubung antara visi, misi, tujuan, sasaran dan arah kebijakan pembangunan. Dalam penyusunan strategi, penggunaan analisis SWOT sangat membantu membuat pilihan-pilihan strategi identifikasi/penentuan kekuatan, memecahkan kelemahan, memanfaatkan peluang, dan menghindarkan ancaman.

1. Suatu pegangan komprehensif dan jelas dari tantangan-tantangan dan peluang-peluang eksternal.
2. Suatu penilaian komprehensif dan realistis dari kekuatan-kekuatan dan keterbatasan-keterbatasan organisasi
3. Suatu pendekatan inklusif atau bersifat menerima.
4. Suatu pemberdayaan komite perencanaan.
5. Keterlibatan dari kepemimpinan organisasi
6. Mempertajam tanggung jawab oleh anggota-anggota pimpinan dan staf.
7. Belajar dari peraktek yang terbaik (Learning from best practices )
8. Jelas prioritas-prioritasnya dan rencana pelaksanaannya.
9. Komitmen untuk berubah.



Manfaat dan keunggulan serta kelemahan :

Kenapa Rencana Strategis Dibuat?
Ada delapan manfaat kenapa Rencana Strategis dibuat. Karena banyak manfaat tersebut adalah :

1. Memungkin membuat rencana untuk perubahan sebagai respon
terhadap makin kompleksnya lingkungan.
Misalnya, sebagai akibat terjadi perubahaan dinamis lingkungan dan masyarakat, maka tuntutan pelayanan dan/atau kebutuhan makin meningkat, sementara itu sumberdaya semakin menurun. Rencana Strategis mengantisipasi dan/atau proaktif terhadap perubahan dan kecendrungan, serta tuntutan kebutuhan.

2. Rencana Strategi sebagai alat penting manajerial suatu organisasi.
Setiap tahun organisasi dituntut mencapai tujuan dan menyempurnakan hasil (outcome) yang dicapai. Dalam banyak hal untuk mendapatkan dana/anggaran tergantung pada perbaikan hasil. Dengan kata lain, setiap organisasi harus fokus, bagaimana bekerja efisien dan efektif. Rencana Strategis memungkin organisasi mengembang suatu system yang secara kontinyu melalukan perbaikan pada semua level manajemen.


3. Identifikasi kapasitas organisasi.
Ketika orang berpikir tentang perencanaan strategis, mereka cendrung berpikir bahwa kegiatan semata-mata berorientasi ke masa depan. Namun, Perencanaan Strategis juga berguna untuk identifikasi keadaan sekarang. Membuat rencana membutuhkan banyak waktu untuk berpikir menilai dalam situasi mana organisasi sekarang ini. Dalam proses itu akan diperoleh wawasan yang lebih luas, bagaimana bekerja secara benar, dan menilai apa kekuatan dan kelemahan organisasi.

4. Memfokuskan organisasi pada masa depan.
Perencanaan Strategis dapat juga menolong menentukan arah terbaik untuk masa depan organisasi. Perencanaan Strategis melibatkan usaha disiplin membantu mempertajam dan
memandu menentukan bagaimana keadaan organisasi, apa dan kenapa dikerjakan. Perencanaan Strategis membantu mendapatkan informasi dalam skala besar, eksplor alternatif-alternatif, dan menghadapi implikasi-implikasi masa depan dengan keputusan sekarang.
5. Perencaan Strategis promosi komunikasi.
Perencanaan strategis membuat orang-orang yang miliki tujuan yang sama berkumpul,: merencanakan masa depan organisasi. Adalah suatu pengambilan keputusan yang sulit dengan orang-orang yang berbeda dan memiliki visi yang berbeda terhadap masa depan. Perencanaan strategis memfasilitasi dan partisipasi serta komunikasi yang lebih baik, mengakomodasi tata nilai dan keinginan yang berbeda, dan mencari pengambilan keputusan secara bertahap.

6. Memudahkan penerimaan (adaptable).
Walaupun perencanaan strategis memerlukan pendekatan jangka panjang, tetapi juga menggunakan metode untuk menentukan kemajuan dan akses kebenaran rencana (validity) serta mempertahankan fleksibilitas rencana. Rencana dapat dikaji kembali atau
disesuaikan dan/atau respon terhadap perubahan-perubahan keadaan dan mengambil keuntungan dari timbulnya peluang-peluang. Rencana strategis mengatur target kinerja, cara-cara kerjasama mengecek kemajuan, membantu membuat prioritas-prioritas, dan menyediakan pedoman untuk kegiatan yang sedang berlangsung, rencana modal dan penganggaran.

7. Penting untuk mendukung klien.
Perencanaan Strategis menentukan hal-hal yang diperlukan organisasi untuk memenuhi harapan-harapan orang-orang penerima manfaat. Proses perencanaan strategis memungkinkan anda melakukan identifikasi klien dan para pemangku kepentingan (stakeholder) dan terhadap kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan mereka.

8. Penting untuk dukungan dana.
Banyak sumber-sumber pendanaan secara kuat mendukung perencanaan strategis untuk mendapatkan kucuran dana secara kontinyu yang meliputi sumber-sumber dana dari pemerintah dan bantuan dari Lembaga Bantuan International . Banyak organisasi publik dan Negara Donor (Lembaga Bantuan International) mensyaratkan adanya perencanaan strategis sebagai bagian dari aplikasi permintaan dana atau bantuan hiba (grant).

Keunggulan/manfaat renstra
Keunggulan implementasi manajemen strategik dapat dievaluasi dengan menggunakan
tolok ukur sebagai berikut :

1) Profitabilitas
Keunggulan ini menunjukkan bahwa seluruh pekerjaan diselenggarakan secara efektif dan efisien, dengan penggunaan anggaran yang hemat dan tepat, sehingga diperoleh profit berupa tidak terjadi pemborosan.
2) Produktivitas Tinggi
Keunggulan ini menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan (kuantitatif) yang dapat diselesaikan cenderung meningkat. Kekeliruan atau kesalahan dalam bekerja semakin berkurang dan kualitas hasilnya semakin tinggi, serta yang terpenting proses dan hasil memberikan pelayanan umum (siswa dan masyarakat) mampu memuaskan mereka.
3) Posisi Kompetitif
Keunggulan ini terlihat pada eksistensi sekolah yang diterima, dihargai dan dibutuhkan masyarakat. Sifat kompetitif ini terletak pada produknya (mis : kualitas lulusan) yang memuaskan masyarakat yang dilayani.
4) Keunggulan Teknologi
Semua tugas pokok berlangsung dengan lancar dalam arti pelayanan umum dilaksanakan secara cepat, tepat waktu, sesuai kualitas berdasarkan tingkat keunikan dan kompleksitas tugas yang harus diselesaikan dengan tingkat rendah, karena mampu mengadaptasi perkembangan dan kemajuan teknologi.
5) Keunggulan SDM
Di lingkungan organisasi pendidikan dikembangkan budaya organisasi yang menempatkan manusia sebagai faktor sentral, atau sumberdaya penentu Siswanto Q 100 050 227 Halaman 11 Manajemen Strategik dalam Bidang Pendidikan Tugas Individu
keberhasilan organisasi. Oleh karena itu SDM yang dimiliki terus dikembangkan dan ditingkatkan pengetahuan, ketrampilan, keahlian dan sikapnya terhadap pekerjaannya sebagai pemberi pelayanan kepada siswa. Bersamaan dengan itu dikembangkan pula kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi oleh sekolah pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi masalah – masalah yang timbul sebagai pengaruh globalisasi di masa yang akan datang.
6) Iklim Kerja
Tolok ukur ini menunjukkan bahwa hubungan kerja formal dan informal dikembangkan sebagai budaya organisasi berdasarkan nilai – nilai kemanusiaan. Di dalam budaya organisasi pendidikan, setiap SDM sebagai individu dan anggota organisasi terwujud hubungan formal dan hubungan informal antar personil yang harmonis sesuai dengan posisi, wewenang dan tanggung jawab masing – masing di dalam dan di luar jam kerja.
7) Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Tolok ukur ini menunjukkan bahwa dalam bekerja terlaksana dan dikembangkan etika dan tanggung jawab sosial yang tinggi, dengan selalu mendahulukan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan/atau organisasi. Tolok ukur keunggulan tersebut di atas sangat penting artinya bagi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sekarang dan di masa mendatang. Untuk itu diperlukan kerjasama dan dukungan masyarakat dalam menumbuh kembangkan organisasi dalam mengimplementasikan Manajemen Strategik secara optimal, agar keunggulan – keunggulan di atas dapat diwujudkan yang hasilnya akan menguntungkan masyarakat pula. Dalam kenyataan yang pada masa sekarang, bagi organisasi pendidikan (sekolah) kondisi untuk mewujudkan keunggulan tersebut masih menghadapi berbagai dilema. Organisasi pendidikan yang ada pada saat ini secara relatif bersifat konsumtif, sedang untuk melaksakan Manajemen Strategik secara relatif diperlukan dana/anggaran yang tidak sedikit. Dalam kondisi seperti ini sangat diperlukan kemampuan mewujudkan keseimbangan antara kesediaan pemerintah dalam menyediakan dana/anggaran yang memadai, dan dalam menggali serta mengatur pendayagunaan sumber – sumber daya lain, seperti orang tua, masyarakat, pinjaman/bantuan.
b. Manfaat Manajemen Strategik
Berdasarkan keunggulan yang dapat diwujudkan seperti telah diuraikan di atas, berarti dalam pengimplemantasian Manajemen Strategik di lingkungan organisasi pendidikan terdapat beberapa manfaat yang dapat memperkuat usaha mewujudkannya secara efektif dan efisien. Manfaat yang dapat dipetik adalah : “manajemen strategik dapat mengurangi ketidakpastian dan kekomplekan dalam menyusun perencanaan sebagai fungsi manajemen, dan dalam proses pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan semua sumber daya yang secara nyata dimiliki melalui proses yang terintegrasi dengan fungsi manajemen yang lainnya dan dapat dinilai hasilnya berdasarkan tujuan organisasi.”

Secara terinci manfaat manajemen strategik bagi organisasi non profit (pendidikan) adalah :
1) Organisasi pendidikan (sekolah) sebagai organisasi kerja menjadi dinamis, karena RENSTRA dan RENOP harus terus menerus disesuaikan dengan kondisi realistik organisasi (analisis internal) dan kondisi lingkungan (analisis eksternal) yang selalu berubah terutama karena pengaruh globalisasi. Dengan kata lain Manajemen Strategik sebagai pengelolaan dan pengendalian yang bekerja secara realistik dalam dinamikanya, akan selalu terarah pada Tujuan Strategik dan Misi yang realistik pula.
2) Implementasi Manajemen strategik melalui realiasi RENSTRA dan RENOP berfungsi sebagai pengendali dalam mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki secara terintegrasi dalam pelaksanaan fungsi – fungsi manajemen, agar berlangsung sebagai proses yang efektif dan efisien. Dengan demikian berarti Manajemen Strategik mampu menunjang fungsi kontrol, sehingga seluruh proses pencapaian Tujuan Strategik dan perwujudan Visi berlangsung secara terkendali.
3) Manajemen Strategik diimplementasikan dengan memilih dan menetapkan strategi sebagai pendekatan yang logis, rasional dan sistematik, yang menjadi acuan untuk mempermudah perumusan dan pelaksanaan program kerja. Strategi yang dipilih dan disepakati dapat memperkecil dan bahkan meniadakan perbedaan dan pertentangan pendapat dalam mewujudkan keunggulan yang terarah pada pencapaian tujuan strategik.
4) Manajemen Strategik dapat berfungsi sebagai sarana dalam mengkomunikasikan gagasan, kreativitas, prakarsa, inovasi dan informasi baru serta cara merespon perubahan dan perkembangan lingkungan operasional, nasional dan global, pada semua pihak sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Dengan demikian akan memudahkan dalam menyepakati perubahan atau pengembangan strategi yang akan dilaksanakan, sesuai dengan atau tanpa merubah keunggulan yang akan diwujudkan oleh organisasi.
5) Manajemen Strategik sebagai paradigma baru di lingkungan organisasi pendidikan, dapat mendorong perilaku proaktif semua pihak untuk ikut serta sesuai posisi, wewenang dan tanggungjawab masing – masing. Dengan demikian setiap unit dan atau satuan kerja akan berusaha mewujudkan keunggulan di bidangnya untuk memperkuat keunggulan organisasi.
6) Manajemen Strategik di dalam organisasi pendidikan menuntut semua yang terkait untuk ikut berpartisipasi, yang berdampak pada meningkatnya perasaan ikut memiliki (sense of belonging), perasaan ikut bertanggungjawab (sense of responsibility), dan perasaan ikut berpartisipasi (sense of participation). Dengan kata lain manajemen strategik berfungsi pula menyatukan sikap bahwa keberhasilan bukan sekedar untuk menajemen puncak, tetapi merupakan keberhasilan bersama atau untuk keseluruhan organisasi dan bahkan untuk masyarakat yang dilayani.


KESIMPULAN
Dari uraian di atas penulis dapat menarik kesimpulan tentang keunggulan implementasi dan manfaat manajemen strategik dalam organisasi pendidikan, yaitu :
1. Keunggulan Implementasi Manajemen Strategik
Dengan menerapkan Manajemen Strategik, maka organisasi pendidikan (sekolah) akan memiliki keunggulan, antara lain : profitabilitas, produktifitasi tinggi, memiliki posisi kompetitif, keunggulan teknologi, keunggulan Sumber Daya Manusia, Iklim kerja yang kondusif, etika dan tanggung jawab sosial yang berkembang.
2. Manfaat Manajemen Strategik
Manfaat yang diperoleh dari implementasi manajemen strategik adalah :
- organisasi menjadi dinamis,
- fungsi kontrol berjalan dengan efektif dan efisien
- meniadakan perbedaan dan pertentangan pendapat dalam mewujudkan keunggulan
- memudahkan dalam menyepakati perubahan atau pengembangan strategi yang
akan dilaksanakan
- mendorong perilaku proaktif bagi semua pihak untuk ikut serta mewujudkan
keunggulan
- meningkatkan perasaan ikut memiliki, berpartisipasi aktif dan tanggung jawab
bagi semua komponen organisasi.


DAFTAR PUSTAKA

Adnan Sandy Setiawan (200); “Manajemen Perguruan Tinggi Di Tengah Perekonomian

Pasar dan Pendidikan Yang Demokratis “, “INDONews (s)”indonews@indonews.com. 24 Maret 2006

Ani M. Hasan (2003); “Pengembangan Profesional Guru di Abad Pengetahuan”, Pendidikan Network : 24 Maret 2006

Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1998); Total Quality Management (TQM), Andi Offset : Yogyakarta

Frietz R Tambunan (2004); “Mega Tragedi Pendidikan Nasional”, Kompas : 16 Juni 2004

Hadari Nawawi (2005); Manajemen Strategik, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta
Thomas B. Santoso (2001), “ Manajemen Sekolah di Masa Kini (1)”, Pendidikan Network : 24 Maret 2006

Anonymous. Building Communities Together : Strategic Planning Guid. The Empowerment Zone Community (EZ/EC) Initiative. Washington DC. 1998.

Departemen Dalam Negeri. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, No.050/2020/SJ Tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah. Jakarta 2005

International Labour Organization (ILO). Modul Pelatihan: Membangun Perencanaan Strategis dan Kebijakan SP/SB (Serikat Pekerja/SerikatBuruh). ILO. Jakarta. 2002

Martinelli, Frank. Strategic Planning Manual: Strategic Planning In Nonprofit and Public Sector Organizations – Description of Planning Model. The Center for Public Skills Training. Milwaukee. WI. USA. 1998.

Office for Victims of Crime (OVC) – TTAC. Strategic Planning: Toolkit. OVCTTAC, Washington. DC. 2004.

Shapiro, Janet. Strategic Planning Toolkits. CIVICUS. World Aliance for Citizen Participation. Email: nellshap@hixnet,co.za



Di Posting Oleh Dorin Mutoif Departemen Kesehatan Dan Keselamatan kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
D/a : Munggu, Rt 02, Rw 02, Petanahan Kebumen, Jawa Tengah Indonesia


Tidak ada komentar: